Posted by Yana Mulyana Senin, 20 Mei
2013
Keselamatan dan kesehatan kerja secara
keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
UU tentang keselamatan kerja :
· pasal
86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai
hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral
dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta
nilai-nilai agama.
· UNDANG-UNDANG
NO 1 TAHUN 1970 DASAR-DASAR K3 dan KELEMBAGAAN K3
Pengertia tempat kerja :
Tempat kerja merupakan tiap tempat dimana tenaga
kerja bekerja/ sering di masuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan
dimana terdapat sumber bahaya terhadap pekerja.
Istilah yang terkait dalam tenaga kerja :
Pengurus: bertugas memimpin langsung
suatu tempat kerja atau bagian tempat kerja yang berdiri sendiri. berkewajiban
dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan semua ketentuan keselamatan dan
kesehatan kerja di tempat kerjanya.
Pengusaha: orang atau badan hukum yang
memiliki atau mewakili pemilik suatu tempat kerja.
Direktur: adalah Direktur Jendral Bina
Hubungan Ketenagakerjaan dan Pengawas Norma Kerja
Pegawai Pengawas. Seorang pegawai pengawas
harus mempunya keahlian khusus yang dalam hal ini adalah menguasai pengetahuan
dasar dan praktek dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja melalui suatu
proses pendidikan tertentu.
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja: personel
yang berada di luar Departemen Tenaga Kerja, dan mempunyai keahlian khusus di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
Kesehatan kerja :
Upaya yang dilakukan untuk memperoleh
kesehatan pekerja yang tinggi adalah dengan cara mencegah dan memberantas
penyakit yang diderita oleh pekerja, mencegah kelelahan kerja dan menciptakan
lingkungan kerja yang sehat.
Keselamatan kerja :
Upaya yang dilakukan untuk melindungi pekerja,
menjaga keselamatan orang lain; melindungi peralatan, tempat kerja dan bahan
produksi; menjaga kelesarian lingkungan hidup dan melancarkan proses produksi.
Syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
mencegah dan mengurangi kecelakaan;
mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan
diri pada waktu kejadian yang berbahaya;
memberi pertolongan pada kecelakaan
membei alat-alat pelindungan diri pada para
pekerja;
mencegah dan mengendalikan timbul atau
menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran;
mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit
akibat kerja baik physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan;
memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang
baik;
memelihara kebersihan, kesehatan dan
ketertiban;
memperoleh keserasian antara tenaga kerja,
alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya;
mengamankan dan memperlancar pekerjaan
bongkar-muat, perlakuan dan penyimpanan barang;
mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
Barangsiapa akan memasuki sesuatu
tempat kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatankerja dan memakai
alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.
Sasaran dari K3 :
menjamin keselamatan operator dan orang lain
menjamin penggunaan peralatan aman
dioperasikan
menjamin proses produksi aman dan lancar
Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja :
Mengantisipasi keberadaan faktor penyebab
bahaya
Memahami jenis-jenis bahaya yang ada di
tepat kerja
Mengevaluasi tingkat bahaya di tempat kerja
Melaksanakan Prosedur K3 Dalam Bekerja
Keselamatan
dan kesehatan kerja ( k3 ) merupakan faktor utama yang sangat penting bagi
setiap tenaga kerja, karena K3 merupakan bentuk perlindungan kerja penyakit
atau akibat kerja yang diakibatkan kecelakaan atau insiden sewaktu pekerjaan
berlangsung. K3 merupakan serangkaian instrumen yang berdaya guna untuk
melindungi tenaga kerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar
dari bahaya yang ditimbulkan dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Dan K3 pun
sudah digalang dan diperhatikan penuh oleh pemerintah yaitu dengan mengeluarkan
pasal pasal atau dasar hukum. Salah satu program pemerintah yaitu JAMOSTEK
(Jaminan Sosial Tenaga Kerja)
Dan
berikut ini merupakan prosedur dalam pelaksanaan K3 (Keselamatan kesehatan
Kerja) ;
1. Keselamatan Kerja Penanggulangan Kebakaran
Standar operasi peralatan ini digunakan pada kegiatan penanggulangan kebakaran, yang ditimbulkan oleh kayu, minyak, kain, kertas, gas, konslet listrik dan kecorobohan. Resiko yang dapat ditimbulkan dari kebakaran akan menyebabkan kerugian baik mat eri maupun nyawa anda. Pencegahan yang harus dilakukan meliput i dilarang merokok, dilarang membawa/ menggunakan korek api, dilarang menggunakan kalkulator yang tidak flame proof, dilarang memindahkan atau mempermainkan alat pemadam kebakaran kecuali keperluan kebakaran/ pengecekan,
Berikut adalah langkah kerj a penanggulangan kebakaran yang harus diikuti :
Bila sendiri, segera padamkan api dengan alat pemadam terdekat .Bila mungkin beritahu orang lain baru dulu baru memadamkan api.Bila berdua atau lebih seorang membunyikan alarm yang lainnya
memadamkan.
Selamatkan material atau dokumen. Tetapi Ingat keselamatan diri sendiri.
• Bila ada korban celaka, lakukan P3K sesuai prosedur
• Segera hubungi dinas kebakaran apabila tidak dapat menanggulangi kebakaran sebut kan ident it as, nama lokasi, kondisi dan korban
• Ikut i prosedur darurat dan evakuas
2. Kesehatan Kerja Pelaksanaan Proses Pengolahan
Lakukan operasional prosedur sesuai tahapan berikut ini :
Lakukan operasional prosedur sesuai tahapan berikut ini :
- Bersihkan tempat kerja dan lingkungannya, lakukan sebelum pekerjaan dimulai agar kondisi lingkungan kerja lebih nyaman, dan hindari terj adinya kontaminasi pada bahan, maupun produk yang dihasilkan. Untuk melakukan pekerjaan ini dapat digunakan antara lain ; sapu, serbet pel, kamoceng, penyedot debu, selang air.
- Cuci tangan dengan air bersih sebelum melakukan pekerjaan, dimaksudkan agar kotoran yang melekat pada tangan dan kuku tidak membuat kont aminasi baik pada bahan maupun alat
- Gunakan pakaian kerja lengkap sesuai dengan SOP. Dilakukan untuk melindungi pekerja dari kotoran bahan dan alat, disamping, melindungi produk dari kontaminasi kotoran bagian yang menurunkan kualitas.
- Bersihkan semua peralatan yang akan digunakan. Keberhasilan produk yang diolah bermutu baik salah satunya tergantung kepada kebersihan peralatan yang digunakan.
- Sterilkan semua alat yang akan dipakai dalam oven (khususnya untuk pekerjaan yang bersifat aseptis). Tujuannya adalah untuk mempercepat pengeringan, dan alat menj adi st eril (suci hama).
- Periksa
kesediaan bahan (volume, bobot, kesegaran, keutuhan). Perlakuan ini
ditujukan untuk memast ikan j umlah bahan yang t ersedia sesuai formula
dan tidak terdapat kerusakan. - Lakukan proses sesuai dengan petunjuk kerj a pengolahan dan proses produksi dapat dilanj ut kan bila mutu sesuai kriteria mutu Dilakukan agar tahapan proses yang dikerjakan sesuai dengan prosedur, sehingga hasil produk yang diperoleh baik secara kuantitas maupun kualitas sesuai dengan yang dikehendaki.
- Proses produksi dihentikan. Tempat kerja dirawat sesuai dengan standar pemeliharaan tempat kerja.
Menerapkan konsep lingkungan hidup
MENERAPKAN KONSEP LINGKUNGAN HIDUP DENGAN CARA MENJAGA KEBERSIHAN DI
RUANG KERJA
“Kebersihan Pangkal
Kesehatan” pemeo ini tidak akan pernah usang karena memang bahwa kebersihan
menjadi awal hidup sehat. Bahkan dalam agama islam menyebutkan bahwa kebersihan
sebagian dari keimanan. Untuk melaksanakan butir – butir keimanan seperti
sholat, puasa, dan haji badan dan rohani harus dalam keadaan bersih. Dari sini
dapat kita fahami kebersihan memang nilai yang sangat tinggi dalam kehidupan
tak terkecuali dalam dunia kerja.
Dunia kerja membutuhkan kebersihan untuk kenyamanan dalam setiap orang bekerja. Tanpa ruang kerja atau tempat kerja yang bersih maka perasaan nyaman saat bekerja tidak diperoleh. Jika perasaan nyaman tidak diperoleh oleh staf karyawan maka jelas akan menurunkan produktivitas kerja yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas perusahaan. Kondisi ini tentu tidak diinginkan oleh siapa pun tak terkecuali Management perusahaan.
Komputer merupakan alat elektronik yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Lingkungan yang nyaman akan membantu kinerja baik dari sisi brainware (staf & karyawan) maupun hardware (komputer & periferalnya ) itu sendiri.
Beberapa poin penting kondisi lingkungan agar diperoleh kenyamanan bekerja & keamanan komputer.
Dunia kerja membutuhkan kebersihan untuk kenyamanan dalam setiap orang bekerja. Tanpa ruang kerja atau tempat kerja yang bersih maka perasaan nyaman saat bekerja tidak diperoleh. Jika perasaan nyaman tidak diperoleh oleh staf karyawan maka jelas akan menurunkan produktivitas kerja yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas perusahaan. Kondisi ini tentu tidak diinginkan oleh siapa pun tak terkecuali Management perusahaan.
Komputer merupakan alat elektronik yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Lingkungan yang nyaman akan membantu kinerja baik dari sisi brainware (staf & karyawan) maupun hardware (komputer & periferalnya ) itu sendiri.
Beberapa poin penting kondisi lingkungan agar diperoleh kenyamanan bekerja & keamanan komputer.
1.
Selalu tersedia tempat
sampah. Seperti di awal dijelaskan bahwa kebersihan adalah nilai penting dalam
bekerja, oleh karena itu lingkungan yang bersih mutlak adanya untuk kenyamanan
bekerja. Ketersediaan tempat sampah yang memadahi diperlukan agar lingkungan
menjadi bersih. Untuk kemudahan daur ulang, sampah sebaiknya di bedakan atas
sampah organik & sampah nun-organik.
2.
Jangan makan & minum
di depan komputer. Makanan & minuman akan mengundang datangnya hewan yang
menyukai seperti semut, tikus, & kecoa. Kehadiran hewan ini akan mengganggu
kinerja komputer & juga dapat mengganggu kesehatan pekerja.
3.
Sebisa mungkin ruang ber-AC.
Sudah disebutkan di atas bahwa komputer adalah alat yang sensitif oleh
perubahan lingkungan termasuk suhu udara. Kinerja komputer dapat terganggu oleh
suhu dan kelembaban dengan menggunakan AC.
4.
Berkarpet untuk
menghindari listrik statis. Rangkaian elektronik yang ada dalam komputer juga
sensitif terhadap listrik statis. Listrik statis dapat merusak data yang ada
dalam komputer bahkan rangkaian itu sendiri. Oleh karena itu listrik statis
harus dihindari.
5.
Untuk kerapian, ada space
untuk kabel dibawah lantai. Cara yang digunakan yaitu semacam panggung kecil
setinggi kurang lebih 5 – 10 cm diatas lantai. Hal ini dimaksud untuk kerapian.
6.
Tidak menggunakan alas
kaki dari luar. Dikarenakan ruang telah ber-AC dan berkarpet, maka tidak
dianjurkan menggunakan alas kaki dari luar. Hal ini untuk menghindari masuknya
debu dari luar. Debu merupakan salah satu musuh komputer. Selain menyebabkan
kotor iga dapat menyebabkan listrik statis. Sebagai gantinya di ruang komputer
tersedia alas kaki khusus digunakan di ruang tersebut.
7.
Ada cover untuk keyboard
dan monitor. Keyboard merupakan salah satu bagian komputer yang rawan terhadap
debu karena bentuknya yang banyak lekuk. Untuk menghindarinya maka sebaiknya
keyboard dan monitor menggunakan cover khusus.
8.
Kerapihan kabel Power,
dijapit tali pengikat kabel. Untuk kerapihan kabel komputer yang memang terdiri
dari banyak kabel, diikat menggunakan pengikat kabel dari plastik.
9.
Selalu menggunakan mouse
pas. Mouse yang baik menggunakan Trackball mouse lampu infrared, hal ini
penting untuk pengguna.
10.
Jika mouse trackball harus
selalu dibersihkan. Trackball mouse terdiri dari bagaikan bola dan sensor.
Sering kali debu mengotori bola dan sensor sehingga mengganggu sensitivitas
mouse. Untuk menghindari hal tersebut sesering mungkin mouse dibersihkan dengan
membuka cap yang ada dibawah.
11.
Datangnya cahaya dari kiri
atau kanan tidak boleh dari depan. Pencahayaan sangat penting untuk menghindari
dari kasus ketidaknyamanan mata dalam bekerja. Sinar baik alami maupun buatan
dari lampu sebaiknya berasal dari sisi pekerja agar tidak menimbulkan bayangan
tangan saat menulis.
12.
Jika monitor CRT tidak
boleh dari belakang saat menggunakan komputer khususnya dengan monitor CRT
sebaiknya hindari cahaya yang berasal dari belakang. Hal ini untuk menghindari
rasa silau dalam menatap monitor yang sifatnya yang sedikit cembung sehingga
apa yang ada dalam monitor tidak dapat dilihat dengan jelas.
13.
Pada ruang ber-AC sewaktu
dibuka untuk mengganti udara(ventilasi), agar udara di dalam ruang ber-AC dapat
berganti sewaktu-waktu ventilasi dibuka dengan mematikan terlebih dahulu ACnya.
Perlakuan ini tidak membutuhkan waktu yang cukup lama, cukup selama 1 jam dalam
seminggu. Udara yang selalu terperangkap dalam ruang ber-AC tanpa diganti tidak
menyehatkan, selain agar sehat menghindari bau-bau yang mungkin tidak nyaman.
14.
Lokasi ruang komputer yang
cukup besar, misalnya ada data Centre harus jauh dari bahaya banjir, jauh dari
pemukiman penduduk tapi mudah transportasi. Bagi sebuah perusahaan besar data
Centre mutlak adanya data merupakan aset paling berharga. Untuk menghindari
dari kemungkinan bahaya yang mengancam atas yang ada ruang komputer sebaiknya
jauh dari kemungkinan bahaya banjir dan kebakaran. Untuk penempatan ruang
komputer jauh dari sungai besar yang mempunyai sejarah banjir, jauh dari
pemukiman penduduk padat untuk menghindari terjadinya kebakaran dan daerah yang
rawan oleh petir.
Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan ( P3K )
1.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
1.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
a. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas
Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan.
Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut :
1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka
3) Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit
b. P3K bagi korban Sengatan Listrik
1) Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
2) Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
3) Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang
c. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah
1) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.
Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
2) Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
3) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
d. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
e) Merasa haus
f) Merasa mual
g) Nafas tidak teratur
h) Tekanan darah sangat rendah
3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
c) Memberi nafas buatan
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
4) Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak.
Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
- 1 sendok teh garam dapur
- ½ sendok teh tepung soda kue
- 4-5 gelas air
- dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
f) Cepat-cepat panggil dokter
Selanjutnya Patah tulang dan Pembalutan
e. P3K patah tulang
1) Tanda-tanda patah tulang
a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
b) Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
c) Ada rasa nyeri kalau digerakkan
d) Kulit tidak terasa kalau disentuh
e) Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka
2) Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang
a) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang.
b) Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan
c) Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :
- hentikan pendarahan serius yang terjadi
- usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan
- upayakan lalu lintas udara tetap lancer
- jika diperlukan buatlah nafas buatan
- jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak
d) Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang.
PAsanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.
3) Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya
a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan
• Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada
• Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar
• Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari
• Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku
Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)
• Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin
• Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut
• Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah
• Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai)
c) Patah Tulang Lengan Bawah
Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.
d) Patah Tulang di paha
• Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter
• Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
• Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
• Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk
• Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut.
KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
f. Pembalut dan Pembalutan
1) Pembalut
Macam-macam pembalut :
a) Pembalut kasa gulung
b) Pembalut kasa perekat
c) Pembalut penekan
d) Kasa penekan steril (beraneka ukuran)
e) Gulungan kapas
f) Pembalut segi tiga (mitella)
2) Pembalutan
a) Pembalutan segitiga pada kepala, kening
b) Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki
c) Pembungkus segitiga untuk membuat gendungan tangan
d) Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi
a. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas
Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan.
Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut :
1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka
3) Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit
b. P3K bagi korban Sengatan Listrik
1) Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
2) Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
3) Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang
c. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah
1) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.
Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
2) Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
3) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
d. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
e) Merasa haus
f) Merasa mual
g) Nafas tidak teratur
h) Tekanan darah sangat rendah
3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
c) Memberi nafas buatan
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
4) Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak.
Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
- 1 sendok teh garam dapur
- ½ sendok teh tepung soda kue
- 4-5 gelas air
- dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
f) Cepat-cepat panggil dokter
Selanjutnya Patah tulang dan Pembalutan
e. P3K patah tulang
1) Tanda-tanda patah tulang
a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
b) Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
c) Ada rasa nyeri kalau digerakkan
d) Kulit tidak terasa kalau disentuh
e) Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka
2) Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang
a) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang.
b) Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan
c) Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :
- hentikan pendarahan serius yang terjadi
- usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan
- upayakan lalu lintas udara tetap lancer
- jika diperlukan buatlah nafas buatan
- jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak
d) Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang.
PAsanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.
3) Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya
a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan
• Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada
• Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar
• Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari
• Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku
Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)
• Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin
• Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut
• Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah
• Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai)
c) Patah Tulang Lengan Bawah
Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.
d) Patah Tulang di paha
• Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter
• Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
• Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
• Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk
• Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut.
KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
f. Pembalut dan Pembalutan
1) Pembalut
Macam-macam pembalut :
a) Pembalut kasa gulung
b) Pembalut kasa perekat
c) Pembalut penekan
d) Kasa penekan steril (beraneka ukuran)
e) Gulungan kapas
f) Pembalut segi tiga (mitella)
2) Pembalutan
a) Pembalutan segitiga pada kepala, kening
b) Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki
c) Pembungkus segitiga untuk membuat gendungan tangan
d) Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi
PERTOLONGN PERTAMA PADA KECELAKAN
P3K adalah pertolongn pertama / sementara yang di berikan pada eseorang yang sakit mendadak/ mendapat kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dari seseorang yaitu dokter / ahli bedah.
Tujuan P3K :
1. Mencega penderitabertamb prah.
2. Memberi perasaan tenang kepada penderita.
3. Mencega dan mengurangi raa sakit atau gelisah.
4. Menghindari baaya yang lebi parah.
5. Mencega maut, mengurangi pendarahan, mengurangi nyeri.
6. Menunjang upya penyembuhan.
Prinsip – Prinsip P 3 K :
1.Menolong mengamankan diri sendiri sebelum bertindak.
2.Amankan korban dari gangguan di tempt kejadian.
3.Tandai tempat kejadn sehingga orang lain tahu.
4.Uahakan menghubungi pihakberwajib.
5.Tindakan pertolongan tertib, urut dan tertur.
Kewajiban Petugas P3K
1. Menjaga dan menguasai dirinya agar tenag tidak gugup dan tidak ragu dalam bertindak.
2. Melakukan p3k hanya dalam keadaan bahaya / terpaksa.
3. Mengusahakan menghibur penderita.
4. Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan ketentuan.
5. Menguasai medan / tempat di sekitarnya sehingga mampu memberikan penjelasan pada pihak berwajib.
Langkah- Langkah Pemeriksaan Korban.
1. Periksa keadaan : apakah korban sadar atau tidak pingsan, gelisah atau acu tak acuh.
2. Periksa pernafasan : membebaskn jalan nafas dan mampertahankan saluran pernafasan bila perlu dan terpaksa berii nafas buatan.
3. Periksa tand - tanda : pendarahan dan peredaran darah . Tindakan yang haru dilkkn dengan segeaadalah menghentikan pendaahan.
4. Periksa kedaan local (patah tulang, luka)
Pingsan.
Pingsan adalah keadaan tidak sadarkan diri, di sebabkan oleh berbagai factor antara lain : karena terkejut,perut kosong atau lapar,kehausan,kekurangan darah,kesakitan krena kecelakaan dn lain-lain.
Petunjuk dan cara menolong orang pingsan:
• Perhatikan mukanya bila warnanya merah , ambilah bantal atau benda lain dan letakkan kepalanya lebih tinggi dari pada badannya.
• Bila mukanya pucat,letakkan kepalanya lebih tinggi dari pada badannya.
• Bila orang itu muntah – muntah miringkanlah kepalanya agar muntahnya dapatkeluar dengan mudah dn tidak masuk ke dalam jalan pernapasan.
• Agar tidk menekan jalannya darah, lepaskanlah atau longgarkanlah pakaian ikat pinggangnya,dll.
• Agar yang pingsan itu dapat menghirup udara yang jernih dan segar, bawalah ketempat yang teduh dan hindarkan dari orang –orang yang menonton.
• Bila yang pingsan meminta minum, padahal belum dapat memegang gelas sendiri atu belum dapat menganagkat gelas ke mulutnya, janganlah di beri dahulu.
• Kopi panas baik untuk menyegarkan orang pingsan.
Orang yang tidak sdarkan diri biasanya mukanya pucat, dapat di tolong dengan menciumkan wangi-wangian yang merangsang seperti eau de cologne atau juga yang mengandung amoniak.
Pertolongan Pada Pendarahan.
1. Tekan bagian yang berdra 5-15 menit . Beri pembalut dan tekan pada tempat pendarhan.
2. Tidur dengan kepala lebih rendah.
3. Tinggikan anggota badan yang berdarah.
4. Tekan pembulu nadi antara tempat pendrahan dan jantung.
5. Tenangkan korban dan ajak bicara.
Pendarahan di bawah lutut.
• Letakk\n lipatan kain pada lipatan lutut kemudian lutut di ikat dan di ikat.
Pendarahan di hidung.
o Tutup / tekan bagian bawah hidung dengan ibu jari dan telapak selama 10-15 menit, korban berenafas dengan mulut jangan bicara , makan atau minum.
Pendarahan pada telapak tangan.
Korban memegang gulungan kain steril kmudian di balut seluruh tangan tersebut.§
Pendarahn di kaki
• Tekan dengan telapak tangan pada paha sebelah dalam kearah tulang.
Peralatan PPPK
1. Tandu,
dapat terbuat dari terpal dan besi yang sudah jadi atau 2 buah tongkat yang
dihubungkan dengan tali.
2. Pembalut,
merupakan lembaran kain yang berguna untuk menahan pembengkakan, menahan agar
bagian badan cedera tak bergerak.
3. Kasa
Steril, gunanya untuk menutup luka kecil yang sudah diobati lalu dibalut.
4. Kapas
berlemak, dipasang antara kulit dan bidai agar kulit tidak luka.
5. Kapas
putih, untuk pembersihan.
6.
Snelvelband/pembalut bergulung.
7. Lain-lain
: gunting, pisau, pipet, sabun,termometer.
Macam-macam Pembalut :
Pembalut segitiga ukurannya 90 X 125 cm untuk membalut kepala, bahu dan dada.
Pembalut gulung dari kain kasar sifatnya tidak mudah kendor dan mudah menyerap darah, ukuran lebarnya :
2,5 cm pembalut jari tangan
5 cm pembalut leher dan pergelangan tangan
7,5 cm pembalut kepala, lengan betis, kaki
10 cm pembalut paha dan sendi pinggul
15 cm pembalut dada, punggung, dan perut.
Pembalut berperekat (plester) ada plester yang dilengkapi kasa yang mengandung obat antibiotika. Contoh tensoplast, handyplas, dan lain-lain.
Dalam PPPK Obat yang disediakan di antaranya sebagai berikut :
1. Obat
untuk Dimakan / Diminum
~ Pelawan
rasa sakit/nyeri, antalgin, APC.
~ Pelawan sakit perut. Tablety enterovioform (obat mencret).
~ SG pengobatan infeksi usus, norit penguap zar racun
~ Obat gosok kayu putih, gondo puro, balsem, remason.
~ Pembersih luka yaitu rifanol, alcohol.
~Amoniak, diteteskan sapu tangan diciumkan pada orang yang pingsan.
~ Boorwater pencuci mata.
•2. Obat Luar
~ Mercuruchroom/obat merah/betadine untuk mengobati luka baru/luka kecil.
~ Yodium tintir mengobat lkuka baru.
~ Obat tetes mata, salep mata.
~ Salep minyak ikan,luka baker.
~ Salep ichtyol mempercepat pecahnya bisul.
~ Pelawan sakit perut. Tablety enterovioform (obat mencret).
~ SG pengobatan infeksi usus, norit penguap zar racun
~ Obat gosok kayu putih, gondo puro, balsem, remason.
~ Pembersih luka yaitu rifanol, alcohol.
~Amoniak, diteteskan sapu tangan diciumkan pada orang yang pingsan.
~ Boorwater pencuci mata.
•2. Obat Luar
~ Mercuruchroom/obat merah/betadine untuk mengobati luka baru/luka kecil.
~ Yodium tintir mengobat lkuka baru.
~ Obat tetes mata, salep mata.
~ Salep minyak ikan,luka baker.
~ Salep ichtyol mempercepat pecahnya bisul.